Skip to content

Jika Website Error, Apa yang Bisa Dilakukan?

Ada banyak jenis error pada website, baik yang bersifat ringan maupun fatal. Jika error website masih bersifat ringan biasanya masih bisa diselesaikan dengan cara tertentu sampai website bisa diakses kembali. Namun jika Website error bersifat fatal bahkan hilang terhapus, mungkin penyelesaian nya tidak semudah yang dibayangkan.

Salah satu kasus yang paling fatal terjadi pada website WordPress adalah website kembali ke instalasi default dimana semua konten yang telah dibuat hilang sama sekali. Tidak ada yang tersisa selain instalan awal.

Tidak hanya pada website dengan platform WordPress namun bisa bisa terjadi pada website lain, baik itu yang menggunakan CMS maupun bukan.

Gambar oleh Tumisu dari Pixabay

Hal ini kemungkinan bisa saja terjadi pada semua website, entah itu website yang dikelola oleh profesional maupun dikelola oleh awam. Langkah paling bijak bisa dilakukan adalah tindakan preventif. Ibarat seseorang mengalami sakit, bukan hanya pengobatan saja langkah yang penting namun pencegahan dan persiapan. Keamanan adalah tentang bagaimana mengelola dan menghadapinya.

Website error yang bersifat fatal bisa disebabkan karena :

  • Ketidaktahuan pengguna misal tidak sengaja menghapus database, tidak sengaja upload database lain ke database yang sudah ada atau tidak sengaja menghapus seluruh file website.
  • Terkena serangan hacker dimana mereka menghapus semua konten dan mengembalikan ke default.
  • Kegagalan di sisi server terkait sistem maupun hardware.

Solusi terkait penyebab website error diatas tidak ada cara lain selain mengembalikan nya melalui backup yang dimiliki. Backup ini bisa berupa file backup yang dimiliki oleh pemilik website ataupun backup yang dimiliki penyedia layanan server.

Menggunakan backup yang dimiliki pemilik website.

Artinya pemilik dari awal website di publikasi sudah memiliki persiapan dengan cara melakukan backup secara konsisten. Baik backup ke lokal PC maupun backup menggunakan layanan Cloud Backup.

Menggunakan backup yang dimiliki oleh penyedia server.

Backup yang dimiliki pemilik server bisa digunakan untuk mengembalikan data yang hilang selama penyedia server tersebut memilikinya. Mereka melakukan backup secara otomatis dengan rentang waktu tertentu, silahkan baca syarat penggunaan yang mereka miliki.

Tapi penting untuk diketahui bahwa backup yang dimiliki penyedia server biasanya diperuntukan bagi keperluan internal mereka. Buka backup yang bisa diminta begitu saja tanpa syarat.

Backup yang mereka miliki server biasanya digunakan jika terjadi hal-hal diluar dugaan dari sisi mereka, misalnya terjadi bencana, kegagalan sistem maupun kegagalan hardware. Intinya website error disebabkan dari kesalahan mereka sendiri, atau bukan kesalahan mereka dan bukan juga kesalahan pemilik website, seperti hal nya bencana. Bencana tidak diinginkan oleh kita semua namun bisa terjadi kapanpun.

Backup dari Server.

Apakah bisa pemilik website meminta backup yang ada di server ? tentu sangat bisa namun dengan syarat misalnya pemilik website harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mendapatkan backup tersebut. Atau mungkin pemilik website bisa melakukan negosiasi supaya backup bisa didapatkan tanpa mengeluarkan biaya.

Atau mungkin ada penyedia server yang bisa diminta kapan saja backup tersebut tanpa harus membayarnya. Tapi secara umum jika website error dikarenakan kesalahan dari sisi pengguna maka meminta backup dari server diperlukan biaya tambahan.

Pertanyaan selanjutnya, apakah semua penyedia server memiliki backup ? tidak semua server melakukan backup, tergantung dari layanan tertentu. Layanan backup otomatis biasanya mereka terapkan di shared hosting, reseller hosting dan yang sejenis.

Kenapa hanya shared hosting dan reseller hosting yang mereka backup, karena shared hosting dan reseller hosting mereka yang kelola. Pemilik shared hosting maupun reseller hosting hanya menggunakan saja sedangkan maintenance dll nya penyedia server yang kelola.

Khusus untuk jenis VPS dan Dedicated server apalagi colocation, penyedia server hanya menyiapkan langkah awal sampai VPS maupun Dedicated Server yang Anda beli bisa diakses. Mereka hanya memastikan server tetap bisa diakses sedangkan pengelolaan lainnya diserahkan kepada pemilik server.

Terkait dengan backup, untuk pengguna VPS, Dedicated maupun Colocation. Pemilik memungkinkan bisa melakukan backup secara otomatis, baik ke lokal server maupun ke server lain. Tidak seperti shared hosting maupun reseller hosting yang mungkin tidak bisa melakukan backup otomatis karena terkait dengan resource server.

Jikapun pengguna shared server ingin melakukan backup secara otomatis, bisa dengan cara menggunakan layanan pihak ketiga, seperti Cloud Backup dll.

Backup di WordPress

Bagaimana dengan situs web yang menggunakan WordPress apakah mungkin melakukan backup secara otomatis ? pemilik website WordPress memungkinan dapat melakukan backup secara otomatis melalui plugin yang sudah tersedia. Backup bisa ke Google Drive, Amazon, cloud Backup, Dropbox, Microsoft OneDrive, OpenStack, FTP server dll.

Kesimpulan.

Jika website error bersifat fatal maka pemilik website bisa restore dari backup yang ada di lokal PC maupun restore dari layanan Cloud Backup. Backup juga bisa didapat dari penyedia server dengan syarat tertentu.

Saran.

Selalu kelola seputar backup ini secara bijak, lakukan backup secara konsisten terutama untuk website yang selalu update konten setiap saat. Lakukan backup secara manual maupun secara otomatis. Dan penting untuk selalu update sistem inti website Anda ke versi terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *